expr:class='"loading" + data:blog.mobileClass'>
Showing posts with label hewan. Show all posts
Showing posts with label hewan. Show all posts

August 23, 2019

Hewan yang Hidup di dua alam air dan darat.


Ada beberapa jenis hewan yang menjadi perselisihan para ulama karena kemampuan hewan tersebut hidup di dua alam: air dan darat. Apakah dia tergolong hewan air yang dihalalkan bangkainya, ataukah tergolong hewan darat yang tidak dihalalkan selain dengan cara disembelih, atau tidak dihalalkan sama sekali karena tergolong hewan buas yang dilarang untuk dikonsumsi.
Di antara hewan yang termasuk jenis ini: katak, penyu, kepiting, buaya, lumba-lumba, bebek, angsa, dan yang lainnya. Para ulama berselisih pendapat dalam hal menyikapi hewan-hewan ini.

1. Pendapat mazhab Hanbali mengatakan bahwa setiap hewan laut yang hidup di darat tidak dihalalkan tanpa disembelih secara syar’i, seperti burung air, penyu, anjing laut, kecuali hewan yang tidak memiliki darah yang mengalir, seperti kepiting, maka dihalalkan tanpa harus disembelih.

2. Pendapat al-Imam Malik rahimahullah bahwa hewan-hewan jenis ini dihalalkan secara mutlak

3. Pendapat ulama mazhab Syafi’i, sebagaimana disebutkan oleh an-Nawawi bahwa yang sahih dan menjadi sandaran mazhab Syafi’i adalah dihalalkan semua bangkai hewan laut selain katak. Mereka—atau sebagian mereka—menganggap penyu dan ular bukan jenis hewan laut. Beliau juga mengatakan, burung air seperti itik, angsa, dan yang semisalnya adalah halal, namun tidak dihalalkan bangkainya sehingga harus disembelih secara syar’i.

4. Pendapat mazhab Hanafi, sebagaimana yang disebutkan dalam kitab Badai’ ash-Shana’i, semua hewan yang ada di lautan haram dimakan selain ikan yang secara khusus dihalalkan, kecuali bangkai yang terapung di atas air. (kitab al-Ath’imah, asy-Syaikh Shalih al-Fauzan, hlm. 91)
Menurut penelitian, hewan-hewan yang disebutkan sebagai hewan yang hidup di dua alam terbagi menjadi tiga.


1. Hewan yang dihukumi sebagai hewan air, meskipun terkadang dapat hidup di darat dalam waktu yang lama. Termasuk golongan ini adalah anjing laut, ikan lumba-lumba, penyu, dan buaya.Al-Haththab al-Maghribi al-Maliki rahimahullah berkata, “Jika hewan laut tidak hidup selain di lautan dan tidak panjang kehidupannya di daratan, tidak ada problem tentang kesucian bangkainya. Akan tetapi, jika kehidupannya di daratan cukup lama, pendapat yang masyhur menyatakan bahwa bangkainya pun suci. Ini adalah pendapat al-Imam Malik rahimahullah.” (Mawahib al-Jalil, 1/124)Setelah menyebutkan pendapat para ulama yang mengecualikan beberapa jenis hewan yang diharamkan dari hewan air, al-Allamah Shalih al-Fauzan hafizhahullah mengatakan, “Yang benar, tidak dikecualikan satu pun dari hewan-hewan laut berdasarkan keumuman hadits ini (yaitu hadits “dan bangkainya halal”), dan berdasarkan firman Allah subhanahu wa ta’ala (al-Maidah: 96). Hal ini umum mencakup seluruh buruan laut dan tidak dikecualikan satu pun.” (Tas-hil al-Ilmam, syarah Bulughul Maram, Shalih al-Fauzan, 1/20)Adapun pendapat yang mengatakan bahwa dia termasuk hewan buas dan memangsa manusia, telah dijawab al-Allamah Ibnu Utsaimin rahimahullah dengan berkata, “Tidaklah apa yang diharamkan di darat lalu diharamkan pula yang semisalnya di laut. Sebab, laut adalah habitat tersendiri, bahkan di lautan ada selain buaya yang bertaring dan menangkap mangsa dengan taringnya, seperti ikan hiu. Ada pula beberapa hewan aneh yang apabila melihat manusia dia akan segera meloncat di atasnya—sebagaimana yang telah diberitakan kepada saya oleh orang-orang yang biasa menyelam di lautan—sehingga berada di atasnya seperti awan mendung, lalu turun perlahan-lahan dan menelannya. Jika telah ditelan, yang ditelan pun mati….”Beliau rahimahullah kemudian berkata, “Kesimpulannya, di antara hewan-hewan pembunuh ada yang hukumnya halal. Oleh karena itu, kami mengatakan bahwa yang sahih, buaya tidak dikecualikan (dari golongan hewan laut lainnya, -pen.).” (asy-Syarhul Mumti’, Ibnu Utsaimin, 15/34—35)

2. Hewan yang dihukumi hewan darat, meskipun terkadang dapat menyelam dan berenang di air, seperti bebek, angsa, dan yang lainnya. Hukumnya adalah hukum hewan darat, yang apabila tidak termasuk hewan yang diharamkan, ia halal dengan cara disembelih secara syar’i.

3. Hewan yang dapat hidup di mana saja, dalam batas waktu yang tidak tertentu, seperti halnya katak yang bisa hidup di dua alam. Hewan jenis ini tidak termasuk hewan air, dan nash-nash yang menjelaskan tentang dihalalkannya bangkai hanyalah menjelaskan tentang hewan yang tidak hidup selain di laut/air, wallahu a’lam.Ibnu Utsaimin rahimahullah berkata, “Secara kenyataan, katak termasuk hewan yang hidup di darat dan air, jadi tidak termasuk hewan laut. Sebab, hewan laut adalah hewan yang tidak dapat hidup selain di air.” (asy-Syarhul Mumti’, 15/34) Sebelumnya telah kami jelaskan bahwa katak termasuk hewan yang dilarang untuk dibunuh.

berikut ini lah hewan - hewan yang bisa hidup di dua alam sekaligus, bebek, buaya,kodok,penyu dan tuan Krep si kepiting.




 by Sulisdnp.xyz

Berkembangan biak hewan dengan cara Vivipar,Ovipar,Ovovivipar, dan membelah diri.

Berikut ulasan mengenai  
Cara Hewan Berkembang Biak 
(Vivipar, Ovipar, Ovovivipar, Membelah Diri).
Perkembangbiakan pada hewan terjadi secara kawin (generatif) yang diawali dengan pembuahan. Pembuahan terjadi jika sel kelamin betina (sel telur) dan sel kelamin jantan (spermatozoid) berbaur (bersatu). Hasil pembuahan ini disebut zigot. Zigot tumbuh menjadi embrio (janin). Embrio inilah kelak menjadi keturunan baru. Cara perkembangbiakan hewan ada beberapa cara, di antaranya dengan cara melahirkan (vivipar), bertelur (ovipar), dan bertelur melahirkan (ovovivipar), serta ada yang berkembangbiak dengan cara membelah diri Mari kita bahas satu persatu:

a. Melahirkan (Vivipar)
Singa, kuda, kelinci, kambing, kerbau, dan sapi merupakan contoh hewan darat yang berkembang biak dengan cara melahirkan. Hewan yang hidup di air pun ada yang berkembang biak dengan cara melahirkan, seperti paus dan anjing laut.

b. Bertelur (Ovipar)
Berdasarkan tempat terjadinya pembuahan, hewan yang berkembang biak dengan cara bertelur dikelompokan menjadi dua jenis, yaitu:
1) Hewan bertelur yang pembuahannya terjadi di dalam tubuh hewan betina. Contohnya: ayam dan burung.
2) Hewan bertelur yang pembuahannya terjadi di luar tubuh betina. Contohnya: katak dan ikan

c. Melahirkan dan Bertelur (Ovovivipar)
Hewan yang berkembang biak dengan cara bertelur dan juga melahirkan di antaranya: ular, ikan hiu, dan kadal. Pembuahannya terjadi di dalam tubuh hewan betina. Setelah terjadi pembuahan, di dalam tubuh hewan betina akan terbentuk telur. Zigot tumbuh menjadi embrio di dalam telur tersebut. Proses ini di namakan kehamilan. Setelah embrio tumbuh dengan sempurna di dalam telur, induk mengeluarkannya sebagai keturunan baru. Kadang-kadang, anak yang dikeluarkan masih terbungkus dalam cangkang telur.


1) Ciri-ciri hewan bertelur
Hewan bertelur menghasilkan telur terbungkus oleh cangkang telur. Sel telur hewan betina bertemu dengan sel kelamin jantan sebelum dibungkus cangkang. Telur yang di buahi jika dierami akan menetas menjadi anak. Hewan yang baru keluar dari telur tidak disusui oleh induknya karena hewan betina tidak memiliki kelenjar susu. Pada umumnya, hewan yang bertelur tidak memiliki daun telinga.

2) Ciri-ciri hewan beranak
Hewan yang melahirkan juga menghasilkan telur. Akan tetapi, telur tidak dikeluarkan dari tubuh. Telur tetap berada di dalam rahim hewan betina. Telur tersebut juga tidak terbungkus oleh cangkang atau kulit yang keras. Setelah telur itu dibuahi, telur akan tumbuh menjadi calon bayi dan tumbuh menjadi bayi yang sempurna. Selama itu pula hewan betina mengalami masa kehamilan. Setelah mencapai umur tertentu dalam kandungan, maka anak hewan dilahirkan. Anak hewan yang baru lahir diberi makan oleh induknya dengan cara menyusui. Hewan yang menyusui anaknya disebut hewan mamalia. Hewan mamalia pada umumnya memiliki daun telinga.

Kura-Kura

Seperti hewan reptil lainnya, kura-kura memiliki telur yang sedikit lembut dan berkulit. Pada spesies tertentu, suhu mempengaruhi apakah telur mereka akan menjadi kura-kura jantan atau betina; suhu yang lebih tinggi akan menghasilkan kura-kura betina, suhu yang rendah akan menghasilkan kura-kura jantan. Telur kura-kura diinkubasi dalam jumlah yang banyak di dalam lumpur atau pasir. Lamanya bergantung pada spesiesnya, biasanya berkisar antara 70-120 hari sampai mereka menetas. Setelah bayi kura-kura terlahir, mereka akan pelan-pelan menuju ke permukaan tanah dan berjalan ke perairan.

Kadal
Di beberapa spesies kadal, telur masih disimpan dalam tubuh sang induk hingga mereka akan ditetaskan. Proses ini disebut sebagai ovovivipar dan banyak dilakukan oleh hewan amfibi. Embrio tumbuh dalam telur di dalam tubuh induk namun tidak memiliki plasenta yang terhubung pada induknya. Embrio kadal menerima nutrisi/makanan dari kantung kuning telur.

Ular
Mayoritas spesies ular berkembang biak dengan cara bertelur dan telur-telurnya ditinggalkan begitu selesai dikeluarkan. Namun spesies seperti king cobra membuat sarang bagi telur-telurnya dan bahkan tinggal di daerah dekat inkubasi berlangsung. Beberapa jenis ular adalah ovovivipar, mereka menyimpan telur dalam tubuh mereka hingga sesaat sebelum ditetaskan. Masa inkubasi telur ular adalah antara 58-62 hari. Setelah menetas, bayi-bayi ular akan tetap berada di dalam telur selama beberapa hari untuk menyerap nutrisinya.


Contoh-Contoh Hewan Vivipar

Monyet
Monyet adalah istilah yang diberikan untuk semua primate yang bukan golongan prosimia atau kera. Pada dasarnya monyet berbeda dengan kera, monyet memiliki ukuran tubuh dan ekor lebih kecil dari kera. Tetapi kebanyakan masyarakat umum salah faham dan sering menyamakan dua hewan ini.Monyet memiliki kemampuan untuk belajar atau menggunakan alat untuk membantunya mencari makan. Beberapa jenis monyet juga dimanfaatkan manusia sebagai hewan timangan karena kemampuannya itu. Seperti untuk mengambil buah pada pohon yang tinggi dan dijadikan hiburan topeng monyet.

Sapi
Sapi adalah hewan vivipar yang termasuk dalam anggota hewan ternak dari suku bovidae. Pemeliharaan sapi dengan tujuan untuk diambil susu, daging dan kulitnya. Selain digunakan sebagai hewan ternak sapi juga biasa dimanfaatkan tenaganya, untuk membajak sawah mengangkut barang dan lain-lain.Sapi juga disebut-sebut hewan yang memiliki berjuta manfaat bagi kehidupan manusia. Hewan ini memiliki berbagai macam jenis spesies mulai dari sapi perah hingga sapi pembajak sawah. Sapi juga termasuk dalam golongan hewan pemakan rumput (Herbivora).

Gajah
Gajah merupakan hewan mamalia yang memiliki ukuran tubuh yang tinggi dan sangat besar. Selain itu gajah juga termasuk dalam golongan elephantidae dan ordo proboscidae. Gajah merupakan hewan yang berasal dari benua afrika.Gajah Afrika jantan adalah hewan darat terbesar yangmempunyai tinggi mencapai 4 m dan berat sekitar 7 ton. Gajah memiliki beberapa ciri khusus, ciri-ciri yang paling terlihat adalah belalainya. Yang digunakan gajah untuk berbagai macam hal, salah satunya digunakan untuk bernafas.Selain itu gajah memiliki gigi seri yang tumbuh menjadi gigi taring yang dapat digunakan untuk senjata saat terancam. Gajah juga memilliki telinga yang besar, yang digunakan untuk mengatur suhu tubuh. Dan gajah juga termasuk dalam goloongan hewan pemakan rumput (Herbivora).

Kuda
Kuda merupakan salah satu spesies dari sepuluh spesies modern mamalia dari genus equus. Kuda adalah salah satu hewan yang dijadikan sebagai peliharaan manusia. Pada umumnya manusia memelihara untuk dimanfaatkan tenaganya, bahkan juga untuk diambil susu dan dagingnya.
Kuda adalah hewan yang memegang peranan penting dalam pengangkutan orang dan barang selama ribuan tahun lalu. Selain itu kuda juga biasa digunakan sebagai kendaraan perang oleh orang jaman dahulu. Di Indonesia sendiri kuda dimanfaatkan sebagai penarik delman dan olahraga memacu kuda.

Tupai
Tupai adalah hewan mamalia kecil yang memiliki kesamaan tubuh dengan hewan bajing. Secara umum tupai tidak sama dengan keluarga bajing. Hewan ini termasuk salah satu hewan pemakan serangga (insektivora). Sedangkan bajing termasuk dalam hewan pengerat.

Kelinci
Kelinci merupakan hewan mamalia bertubuh kecil dari keluarga leporidae, yang hidup di banyak bagian bumi. Hewan ini berkembang biak dengan cara beranak atau mengandung (vivipara). Kelinci juga sering dijadikan hewan peliharaan bahkan hewan ternak.Dengan maksud untuk dimanfaatkan dagingnnya, namun tidadk semua kelinci bisa dimanfaatkan dagingnya, hanya beberapa jenis kelinci saja. Dari jenis bulunya kelinci dibagi menjadi dua kelinci berbulu pendek dan kelinci berbulu panjang. Kelinci termasuk hewan herbivora atau hewan pemakan rumput.Nah, itu dia penjelasan dan penjabaran tentang hewan vivipar, mulai dari pengertian, ciri-ciri dan contoh-contohnya. Semoga teman-teman menjadi lebih faham tentang hewan vivipar. Semoga artikel ini bermanfaat dan membantu teman-teman semuanya, jangan pernah bosan untuk membaca yah!

Fragmentasi pada Planaria (Cacing Pipih)
Perkembangbiakan secara vegetatif pada hewan selain dengan membelah diri dan bertunas, juga dilakukan dengan cara lain, yaitu dengan fragmentasi. Fragmentasi adalah perkembangbiakan dengan cara memutuskan (pemisahan) tubuhnya. Setiap bagian tubuh yang terputus tumbuh menjadi individu baru.
Fragmentasi pada planaria
Salah satu hewan yang dapat berkembang biak dengan fragmentasi adalah planaria (sejenis cacing pipih). Gambar di samping menunjukkan proses fragmentasi pada planaria.Perkembangbiakan secara vegetatif hanya membutuhkan satu individu dan sifat anak sama dengan sifat induknya.

by Sulisdnp.xyz 

July 5, 2017

Ciri-Ciri khusus Hewan

Bebek: Kaki-kaki bebek berselaput dan paruhnya yang terlalu runcing. Ciri khusus bebek tersebut bermanfaat untuk mencari makanan di dalam lumpur.

Bebek

Bunglon: Bunglon memiliki kemampuan untuk mengubah warna tubuhnya menyesuaikan warna bidang yang diinjaknya. Kemampuan ini disebut mimikri. Manfaat kemampuan ini adalah untuk mengelabui predator.
Bunglon

Cicak: Cicak memiliki kemampuan untuk merayap yang bermanfaat untuk mendapatkan mangsanya yaitu nyamuk berkat telapak kakinya yang seperti perekat.
Cicak

Ikan Penyumpit: Ikan penyumpit memiliki kemampuan menyemburkan air dengan tenaga yang cukup kuat. Kemampuan tersebut bermanfaat untuk membuat mangsa jatuh ke air sehingga memudahkan ikan tersebut untuk memangsanya.
Ikan Penyumpit

Jerapah: Jerapah memiliki leher yang panjang yang bermanfaat untuk meraih daun yang berada sangat tinggi di atas pohon.
 Jerapah

Kelelawar: Dapat terbang di malam hari dengan mengandalkan telinga dan suara ultrasonik. Ciri khusus tersebut bermanfaat untuk mencari mangsa di malam hari. Kelelawar tidak dapat mencari mangsa di siang hari karena penglihatannya terlalu sensitif.
 Kelelawar

Laba-laba: Laba-laba mampu membuat sarang seperti jaring di ranting pohon. Manfaat jaring tersebut selain sebagai tempat tinggal, sarang tersebut juga bermanfaat untuk menangkap mangsa seperti capung.

Laba-Laba

Kalajengking: Kalajengking memiliki sengatan yang sangat beracun yang bermanfaat untuk melawan musuhnya
 Kalajengking

Sigung: Sigung memiliki kemampuan untuk mengeluarkan bau yang sangat menyengat yang bermanfaat untuk mengusir predator yang mendekatinya.

 Sigung

Zebra: Tubuh zebra terdapat pola belang hitam putih yang bermanfaat untuk membingungkan predator yang ingin mengejarnya.
 Zebra


ini sebagian


ciri khusus Hewan

yang banyak di ketahui
semoga bermanfaat 

by : sulisdnp.xyz