Kingdom of Heaven adalah film yang ditulis oleh William Monahan dan disutradarai oleh Ridley Scott. Film ini resmi keluar pada tanggal 6 Mei 2008. Film ini dibintangi oleh Orlando Bloom, Eva Green, Jeremy Irons , David Thewlis, Marton Csokas, Brendan Gleeson, Alexander Siddig, Ghassan Massoud, Edward Norton, Jon Finch, Michael Sheen dan Liam Neeson. Versi "The director's cut" dalam bentuk DVD ataupun VCD-nya lebih lama 30 %, dan merupakan karya yang lebih baik dari yang di bioskop dan nilai historis-nya lebih akurat.
William Monahan
Film ini bercerita tentang Perang Salib pada Abad ke 12,
tentang seorang pandai besi dari desa di Perancis yang pergi ke kota Jerusalem
untuk mencari pengampunan Tuhan, yang kemudian ikut berperan dalam perang
melawan seorang Pemimpin besar Islam, Saladin dan pasukannya
yang hendak merebut kota itu dari pihak Kristiani. Cerita film ini diangkat
dari kisah kehidupan Balian of Ibelin. Profesor Hamid Dabashi
dari Universitas Columbia adalah konsultan dari
film ini.
Pengambilan gambar film sebagian besar dilakukan di Ouarzazate di Marokok , dimana Scott membuat film Gladiator dan Black hawk Down. Replika kota tua Yerusalem dibuat di area gurun pasir. Pengambilan gambar juga dilakukan di Sepayol , di kastil Loarre, Segovia, Valsaín, Ávila, Palma del Río dan gedung Casa de Pilatos di Seville.
Kabarnya, pemerintah Maroko sampai menugaskan ratusan pasukannya untuk melindungi area lokasi sutting dan para kru film dari para ekstrimis Muslim yang pernah mengancam akan menyerang. Perlu diketahui, Ridley Scott telah menjadikan pasukan kavaleri Maroko menjadi para figuran untuk adegan peperangan.
Tagline: Be without fear
in the face of your enemies. Safeguard the helpless, and do no wrong.
Tokoh dan pemeran
Kebanyakan karakter di film ini
merupakan tokoh fiksi:
Orlando Bloom - Balian dari Ibelin Jeremy Irons - Tiberias
David Thewlis - Hospitaller.
Brendan Gleeson - Reynald dari Chatillon
Marton Csokas -Guy dari Lusignan
Ghassan Massoud - Saladin
Edward Norton - Baldwin IV
Alexander
Siddig - Nasir/Imad (dalam film ini dia dipanggil Nasir, namun dalam buku
atau manuskrip dia lebih dikenal dengan nama Imad; identitasnya merupakan
poin untuk alur cerita)
Sinopsis
Kingdom of Heaven bercerita tentang
seorang Insinyur
dan tentara Zeni
yang hidup sebagai seorang pandai besi di sebuah desa di Perancis. Pria ini
dihantui oleh tindakan dosa bunuh diri istrinya akibat keguguran. Sekelompok
kecil pasukan Perang Salib datang ke rumahnya, meminta dibuatkan sepatu untuk
kuda-kuda mereka, juga makanan dan tempat berteduh, Balian pun memenuhi permintaan mereka. Kemudian Balian mengetahui kalau pemimpin
Pasukan Salib ini, Godfrey of Ibelin,
adalah ayahnya sendiri. Ternyata Godfrey datang memang ada maksud tertentu,
yaitu untuk mengklaim kembali anaknya yang telah ia tinggalkan, Balian dan
mengajaknya pulang ke tanah suci Jerusalem.
Awalnya Balian menolak ajakan Godfrey, karena ia merasa tidak membutuhkan pengakuan dari Geodfrey, toh selama ini ia bisa hidup tanpa ayahandanya itu. Geodfrey tidak bisa memaksakan kehendaknya pada Balian, ia paham benar kenapa Balian seperti itu. Kemudian pasukan itu pun bergegas bersiap untuk kembali ke Jerusalem. Sebelum rombongan itu pergi, salah seorang prajurit kepercayaan Geodfrey berpesan jika Balian berubah pikiran, ia masih bisa menyusul. Prajurit itu memberitahukan jalan mana yang mereka telusuri.
Saat itu, nampaknya ada seorang pendeta
desa mencuri dengar pembicaraan. Pendeta itu berusaha meyakinkan Balian bahwa
dalam situasi yang Balian alami saat ini, akan lebih baik jika Balian pergi
bersama Geodfrey. Pendeta itu meyakinkan Balian bahwa Jerusalem merupakan
tempat untuk mencari pencerahan dan ampunan. Seperti reaksinya terhadap
Geodfrey, Balian juga tidak menggubris perkataan sang pendeta. Namum ketika si
pendeta itu mulai berkata hal menyakitkan mengenai istri tercintanya, pemuda
pandai besi ini jadi marah dan akhirnya membunuh pendeta itu. Keadaan berubah
makin parah bagi Balian, membunuh seorang pendeta merupakan kesalahan fatal,
pendeta itu mungkin ada benarnya juga, tidak ada lagi tempat untuk Balian di
desa itu, akhirnya Balian pun memutuskan untuk menyusul ayahnya pergi ke
Jerusalem dengan harapan bisa menebus dosa dan pengampunan Tuhan untuk istri
dan dirinya sendiri.
Setelah mereka meninggalkan desa itu, para prajurit penjaga lokal datang menemui pasukan Salib dengan maksud hendak menangkap Balian (tapi bisa jadi juga diimplikasikan ada seorang tuan tanah lokal yang hendak mengklaim tanah milik Godfrey). Pasukan Salib Geodfrey menolak menyerahkan Balian dan kemudian terjadilah bentrokan berdarah yang kemudian dimenangkan pasukan Godfrey. Akan tetapi, banyak di antara mereka yang terbunuh dan Godfrey sendiri terluka parah akibat terkena panah.
Di Jerusalem, Godfrey, saat hampir menjelang ajal, menobatkan Balian sebagai seorang ksatria dan memerintahkan agar Balian mengabdi pada Raja Jerusalem dan melindungi rakyat. Lalu Balian pun jadi kenal baik dengan para tokoh politik penting Jerusalem, yaitu sang Raja Baldwin IV, yang sakit Lepra tetapi seorang yang bijak, pemimpin yang baik hati; Putri Sybilla, adik perempuan Raja Baldwin IV dan yang juga telah menarik hati Balian; Guy de Lusignan, suami Sybilla yang licik, haus darah, dan tidak punya toleransi.
Kemudian, Guy dan Raynald de Chatillon dengan sadis membantai iring-iringan karavan Muslim yang sedang melintas di suatu area di gurun. Dengan perasaan murka, Saladin berangkat ke Kerak, kastil milik Guy, bersama pasukannya untuk menuntut balas. Balian bersama para prajuritnya segera berangkat dari Ibelin untuk memberi bantuan kepada pihak Kerak melawan serangan Saladin itu. Walau kalah jumlah, Balian dan para prajuritnya tetap gagah berani berusaha menahan serangan pasukan Saladin untuk mengulur waktu agar para penduduk desa di sekitar Kerak bisa lari mengungsi ke kastil. Pertempuran itu berakhir cepat, Balian dan pasukannya ditawan, namun tak lama dilepaskan kembali oleh seorang jenderal Muslim sebagai balasan kemuliaan hati Balian yang dia pelajari jauh sebelum pertempuran itu. Akhirnya, Raja Baldwin IV tiba bersama pasukannya dan berhasil membujuk Saladin untuk menangguhkan penyerangan, mencegah pertumpahan darah yang sia-sia dan berjanji akan menghukum Raynald.
Raja Baldwin akhirnya meninggal dan
pemerintahannya diturunkan ke Sibylla, dimana Sibylla lalu menunjuk suaminya,
Guy, sebagai Raja baru Jerusalem. Guy, dengan bantuan Raynald, menyulut
peperangan dengan Saladin dengan membunuh adik perempuan Saladin, juga beberapa
warga Muslim dan utusan Saladin. Bersama pasukan Ksatria Templar, Guy keluar
dari kota Jerusalem ke gurun pasir untuk menyerang Saladin, tanpa memikirkan
pentingnya faktor persediaan makan dan minuman. Akibatnya, pasukan Muslim
dengan mudah bisa mengalahkan pasukan Salib Templar yang telah lemah dan
kelelahan itu, dimana pertempuran itu dikenal sebagai Pertempuran Hittin(walau pertempuran itu tidak
disebutkan atau diperlihatkan dalam film; yang bisa kita lihat adalah
hasilnya). Raja Guy dan Raynald ditangkap dan kemudian dihukum penggal oleh
Saladin, yang kemudian bergerak bersama pasukannya ke Jerusalem, dimana cuma
ada Balian sebagai pelindungnya. Peperangan berlalu 3 hari dengan cepatnya,
Balian menunjukkan kehebatan taktiknya dengan menjatuhkan Menara-menara Penyerang Saladin. Suatu kali salah satu bagian dinding Jerusalem berhasil dirubuhkan,
tetapi pasukan Balian dengan gigih bisa menahan kekuatan Saladin. Keesokan
harinya, Saladin mengajak Balian berunding, dan akhirnya Balian pun setuju
menyerahkan Jerusalem kepada Saladin setelah Saladin mengajukan syarat jaminan
keselamatan para umat Kristen untuk mengungsi ke negeri umat Kristen.
Di bagian akhir film akan tampak,
Balian telah berada di rumah lamanya di Perancis. Seperti kejadian sebelumnya,
ada sekelompok pasukan Salib menuju ke rumah itu, kali ini pasukan itu dipimpin
oleh Raja Inggris Richard I. Richard mengatakan pada Balian
bahwa dia memimpin pasukannya dalam Perang Salib baru untuk merebut kembali
Jerusalem dari Saladin. Raja Richard juga mengatakan dia sedang mencari Balian,
yang orang-orang kenal sebagai pembela Jerusalem, untuk memintanya bergabung,
tetapi Balian malah mengaku kalau dia hanyalah seorang pandai besi dan menolak
ajakan tersebut. Kemudian kita akan melihat Sibylla, berpakaian jubah bulu
mewah, dan pada gambar akhir kita bisa lihat Balian dan Sibylla berkuda bersama
setelah berhenti sejenak di makam istri Balian.
Film berakhir dengan tulisan bahwa
setelah bertahun-tahun berperang, Richard tetap tidak bisa merebut kembali
Jerusalem, dan peperangan merebut Jerusalem terus berlanjut sampai tahun-tahun
mendatang, dengan bunyi "[e]ven today, peace in the Kingdom of Heaven
remains elusive."
Keakuratan Sejarah
Dalam catatan sejarah, Balian of Ibelin
dikenal sebagai keturunan bangsawan dari ayahnya, Barisan of Ibelin, bersama
dua anak lainnya. Hal ini kontras dengan cerita di film yang memposisikannya
sebagai anak hilang dari Godfrey yang kemudian hidup sederhana sebagai pandai
besi.
Di bagian tengah cerita, terlihat ia
diserang oleh pasukan dengan baju Teutonic Knight, sesuatu yang sebenarnya
mustahil karena konsep Teutonic Knight sebagai pasukan militer baru muncul
sejak tahun 1198. Keputusan Salahuddin untuk menyerang Yerusalem karena adiknya
dibunuh juga diragukan karena hal tersebut sebenarnya diputuskan lebih karena
lemahnya kekuasaan di Yerusalem akibat perpecahan antara Guy of Lusignan dengan
Raymond III dari Tripoli. Tetapi memang ditemukan adanya bukti Guy of Lusignan
turut memprovokasi perang ini dengan menyerang karavan muslim dan menggerakkan
pasukannya secara gegabah hingga terjadi Perang Hatti.
Baldwin IV, raja Yerusalem yang
menderita Lepra, sebenarnya tidak terlalu mencintai perdamaian seperti yang
dicitrakan di dalam film ini. Ia menyerang Damaskus dan Lembah Beeqa di awal
pemerintahannya. Ia juga berencana menyerang Mesir dan memerintahkan Raynald of
Chatilon untuk memimpin pasukan. Peperangan ini terus berlanjut dan dimenangkan
Baldwin IV hingga akhirnya mulai tahun 1179 ia mengalami banyak kekalahan. Pada
10 April ia didesak oleh pasukan Farrukh Shah, keponakan Salahudin di Banias.
Pada 10 Juni ia terperangkap oleh pasukan Salahudin di Marj Uyun. Kebencian
muslim terhadap Baldwin IV terlihat dari julukannya sebagai Al Khinzir
atau Si Babi, binatang yang diharamkan dalam Islam, yang bisa dilihat
dari catatan musafir Ibnu Jubair.
Guy of Lusignan dan Raynald sendiri
bukanlah bagian dari Hospitaler ataupun Knight Templar, berbeda dengan cerita
di film yang memperlihatkan bahwa mereka diberi kostum Knight Templar. Keduanya
adalah keturunan bangsawan biasa yang terlibat dalam perang di Yerusalem karena
masalah kekuasaan. Keduanya memiliki istri dan memiliki anak, hal yang tidak
mungkin dilakukan oleh anggota Knight Templar ataupun Hospitaler pada masa itu.
Rusaknya hubungan antara Baldwin IV dan Guy of Lusignan justru karena Guy
menolak menyerang pasukan Salahudin saat terjadi pengepungan di Kerak, saat
adik tiri Baldwin IV, Isabella, sedang melangsungkan pernikahan.
Balian yang sebenarnya tidak memiliki
hubungan cinta dengan Sibylla. Balian of Ibelin menikah dengan ibu tiri
Sibylla, Maria Comnena, dan selanjutnya berperan besar dalam tahta Jerusalem,
bukannya menjadi pandai besi seperti akhir cerita film. Ia juga tidak diminta
bergabung dengan pasukan Richard, karena hubungannya yang sudah terlanjur rusak
karena terlanjur bermusuhan dengan Guy of Lusignan, sekutu Richard.
by Sulisdnp.xyz
No comments:
Post a Comment