expr:class='"loading" + data:blog.mobileClass'>

February 6, 2017

The Garden Of Words

( Drama Anime Yang Wajib Di tonton Gan ) 

The Garden of Words (Jepang: Hepburn: Kotonoha ada Niwa) adalah flim tahun 2013, drama anime Jepang yang ditulis, disutradarai dan diedit oleh Makoto Shinkai, animasi oleh Comix Gelombang Films dan didistribusikan oleh Toho.
Makoto Shinkai.

Film ini dibintangi Miyu Irino dan Kana Hanazawa


kana hanazawa dan Yukiono
Miyu Irino dan Takao

Dan menampilkan musik oleh Daisuke Kashiwa bukan Tenmon, yang menggubah musik untuk banyak film-film sebelumnya, Dan untuk flim Shinkai ini. Lagu tema, "Rain", awalnya ditulis dan dilakukan oleh Senri Oe pada tahun 1988, tapi dibuat ulang untuk film dan dinyanyikan oleh Motohiro Hata. 
Motohiro Hata
Hal itu disesuaikan dengan sebuah manga dengan ilustrasi oleh Midori Motohashi dan kemudian novelized oleh Shinkai, baik di tahun yang sama dengan film.

Film ini berfokus pada Takao Akizuki, seorang pembuat atau perajin sepatu  15 tahun, dan Yukari Yukino, seorang wanita 27 tahun yang misterius dia terus bertemu di Shinjuku Gyoen National Garden, di pagi hari hujan. Sementara Takao Selalu melewatkan kelas pagi untuk merancang sepatu, Dan Yukino Selalu menghindari pekerjaan karena masalah pribadi dalam kehidupan profesionalnya. Yukino menceritakan Kepada Takao tentang dirinya, termasuk namanya, sementara Takao membuka padanya, Beranikan Diri Takao Mau Membuatkan Sepasang Sepatu untuk Yahiko. Dengan Maksut untuk Mengetahui identitas Yukino,

emosi datang kepada keduanya dan  belajar bahwa mereka telah mengajar satu sama lain "cara berjalan, Rindu, Saling Memikirkan satu sama lain, Dan Cinta" Shinkai menulis cerita sebagai kisah "kesedihan kesepian", didasarkan pada arti kata tradisional Jepang untuk "cinta", dan menggunakan sepatu sebagai metafora bagi kehidupan. motif cerita termasuk hujan, puisi Man'yōshū, dan taman Jepang. Perbedaan usia antara dua karakter utama dan karakter mereka menunjukkan bagaimana canggung dan disjointedly orang dewasa, di mana bahkan orang dewasa kadang-kadang merasa tidak lebih dewasa daripada remaja, menurut Shinkai.

 
by : sulisdnp.xyz

February 5, 2017

Melati Bintang

Melati yang satu ini diberi nama sesuai dengan bentuk mahkotanya. Lihat saja bentuknya yang mirip dengan bintang yang sedang bersinar.


Warna putihnya seperti cahaya bintang di atas lagit malam. Khusus untuk jenis melati yang satu ini hanya diperuntukkan sebagai hiasan saja. sehingga tidak seperti melati putih yang bisa dipakai sebagai campuran teh. Melati bintang tumbuh dengan batang yang kuat dan dapat berkembang sampai besar.
 dnp.
By .Sulisdnp.xyz

February 1, 2017

Edelweiss ( Bunga Abadi )

Anaphalis javanica, yang dikenal secara populer sebagai Edelweiss jawa (Javanese edelweiss) atau Bunga Senduro, adalah tumbuhan endemik zona alpina/montana di berbagai pegunungan tinggi Nusantara. Tumbuhan ini dapat mencapai ketinggian 8 meter dan dapat memiliki batang sebesar kaki manusia walaupun umumnya tidak melebihi 1 meter. Tumbuhan ini sekarang dikategorikan sebagai langka.


Edelweis merupakan tumbuhan pelopor bagi tanah vulkanik muda di hutan pegunungan dan mampu mempertahankan kelangsungan hidupnya di atas tanah yang tandus, karena mampu membentuk mikoriza dengan jamur tanah tertentu yang secara efektif memperluas kawasan yang dijangkau oleh akar-akarnya dan meningkatkan efisiensi dalam mencari zat hara. Bunga-bunganya, yang biasanya muncul di antara bulan April dan Agustus, sangat disukai oleh serangga, lebih dari 300 jenis serangga seperti kutu, tirip, kupu-kupu, lalat, tabuhan, dan lebah terlihat mengunjunginya.

Anaphalis javanica ("Javanese Edelweiss") dijual oleh warga Bromo setelah diberi warna.Jika tumbuhan ini cabang-cabangnya dibiarkan tumbuh cukup kokoh, edelweis dapat menjadi tempat bersarang bagi burung tiung batu licik Myophonus glaucinus.

Bagian-bagian edelweis sering dipetik dan dibawa turun dari gunung untuk alasan-alasan estetis dan spiritual, atau sekadar kenang-kenangan oleh para pendaki. Pada bulan Februari hingga Oktober 1988, terdapat 636 batang yang tercatat telah diambil dari Taman Nasional Gunung Gede Pangrango, yang merupakan salah satu tempat perlindungan terakhir tumbuhan ini. Dalam batas tertentu dan sepanjang hanya potongan-potongan kecil yang dipetik, tekanan ini dapat ditoleransi. Di Taman Nasional Bromo Tengger Semeru, tumbuhan ini dinyatakan punah.


Sayangnya keserakahan serta harapan-harapan yang salah telah mengorbankan banyak populasi, terutama populasi yang terletak di jalan-jalan setapak. Penelitian yang telah dilakukan menunjukkan bahwa edelweis dapat diperbanyak dengan mudah melalui pemotongan cabang-cabangnya. Oleh karena itu potongan-potongan itu mungkin dapat dijual kepada pengunjung untuk mengurangi tekanan terhadap populasi liar.

Salah satu tempat terbaik untuk melihat edelweis adalah di Tegal Alun (Gunung Papandayan), Alun-Alun Surya Kencana (Gunung Gede), Alun-Alun Mandalawangi (Gunung Pangrango), dan Plawangan Sembalun (Gunung Rinjan)

By Sulisdnp.xyz